Kondisi Hutan Lampung Kritis
GEDONGTATAAN-Kondisi kawasan hutan di Provinsi Lampung, sudah kritis dengan tingkat kerusakan mencapai 60 persen. Kerusakan hutan terjadi akibat adanya perambahan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab maupun perusahaan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam.
Demikian ditegaskan, Kadis Kehutanan Provinsi Lampung, Warsito, saat melakukan Gerakan Penanaman 1 miliar pohon di Museum Transmigrasi Lampung, Desa Bagelen Kecamatan, Kecamatan Gedongtataan, Jumat (17/12) lalu.
“Provinsi Lampung memiliki hutan seluas 1,004 juta hektar. Dimana saat ini, sebagian hutan kini kondisinya rusak parah dan kritis hingga mencapai 60 persen lebih,” ujar Warsito.
Menurutnya, tingkat kerusakan hutan tersebut terjadi akibat adanya perambahan warga maupun pihak perusahaan yang tinggal dikawasan hutan lindung, dimana kerusakan hutan yang paling parah terjadi dikawasan hutan produksi. Hal itu diakibatkan karena penebangan dari pihak perusahaan yang telah mendapatkan izin pengelolaan dan tidak melakukan penanaman kembali terhadap hutan yang telah ditebang, sehingga kerusakan semakin parah.
Untuk itu Dinas Kehutanan Provinsi telah memprogramkan tanaman rakyat maupun hutan kemasyarakatan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kerusakan hutan yang kondisinya sudah kritis. ”Dampak dari kerusakan hutan akibat penebangan hutan atau pembalakan liar akan menimbulkan penurunan kualitas lingkungan dan akhirnya terjadi peristiwa bencana seperti tanah longsor maupun banjir,” jelasnya.
Kadis Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pesawaran Ir Djamaludin Yusuf MM, mengatakan, kondisi hutan di Kabupaten Pesawaran saat ini untuk luas hutan di Pesawaran mencapai 36490 hektar yang sebagiannya sudah mengalami kerusakan mencapai 30-40 persen.
“Baik itu hutan yang berada pada register 20 di Kecamatan Padangcermin, register 21 di Kecamatan Kedondong dan register 21 yang berada di Kecamatan Tegineneng serta hutan kawasan Tahura itu semuanya sudah mengalami kerusakan, program penanaman 1 juta pohon yang kita lakukan ini bertujuan agar kerusakan hutan tidak meluas, serta kondisinya diharapkan kedepan akan pulih kembali secara bertahap,” tuturnya.
Senada di ungkapkan Sekdakab Pesawaran, Ir Kesuma Dewangsa MM, mengatakan, untuk mengantisipasi kerusakan hutan tidak meluas Dinas Perkebunan dan Kehutanan telah melakukan penanaman 1 juta bibit pohon baik jenis buahan-buahan dan kayu. Dimana saat ini hutan di kabupaten Pesawaran mengalami kerusakan mencapai 30 persen.
“Saya berharap kegiatan ini mendapat dukungan dan partisipasi warga Pesawaran dalam menjaga kelestarian hutan terutama yang berada dikawasan, yang tentunya agar tingkat kerusakan hutan tidak meluas,” harapnya.
Demikian ditegaskan, Kadis Kehutanan Provinsi Lampung, Warsito, saat melakukan Gerakan Penanaman 1 miliar pohon di Museum Transmigrasi Lampung, Desa Bagelen Kecamatan, Kecamatan Gedongtataan, Jumat (17/12) lalu.
“Provinsi Lampung memiliki hutan seluas 1,004 juta hektar. Dimana saat ini, sebagian hutan kini kondisinya rusak parah dan kritis hingga mencapai 60 persen lebih,” ujar Warsito.
Menurutnya, tingkat kerusakan hutan tersebut terjadi akibat adanya perambahan warga maupun pihak perusahaan yang tinggal dikawasan hutan lindung, dimana kerusakan hutan yang paling parah terjadi dikawasan hutan produksi. Hal itu diakibatkan karena penebangan dari pihak perusahaan yang telah mendapatkan izin pengelolaan dan tidak melakukan penanaman kembali terhadap hutan yang telah ditebang, sehingga kerusakan semakin parah.
Untuk itu Dinas Kehutanan Provinsi telah memprogramkan tanaman rakyat maupun hutan kemasyarakatan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kerusakan hutan yang kondisinya sudah kritis. ”Dampak dari kerusakan hutan akibat penebangan hutan atau pembalakan liar akan menimbulkan penurunan kualitas lingkungan dan akhirnya terjadi peristiwa bencana seperti tanah longsor maupun banjir,” jelasnya.
Kadis Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pesawaran Ir Djamaludin Yusuf MM, mengatakan, kondisi hutan di Kabupaten Pesawaran saat ini untuk luas hutan di Pesawaran mencapai 36490 hektar yang sebagiannya sudah mengalami kerusakan mencapai 30-40 persen.
“Baik itu hutan yang berada pada register 20 di Kecamatan Padangcermin, register 21 di Kecamatan Kedondong dan register 21 yang berada di Kecamatan Tegineneng serta hutan kawasan Tahura itu semuanya sudah mengalami kerusakan, program penanaman 1 juta pohon yang kita lakukan ini bertujuan agar kerusakan hutan tidak meluas, serta kondisinya diharapkan kedepan akan pulih kembali secara bertahap,” tuturnya.
Senada di ungkapkan Sekdakab Pesawaran, Ir Kesuma Dewangsa MM, mengatakan, untuk mengantisipasi kerusakan hutan tidak meluas Dinas Perkebunan dan Kehutanan telah melakukan penanaman 1 juta bibit pohon baik jenis buahan-buahan dan kayu. Dimana saat ini hutan di kabupaten Pesawaran mengalami kerusakan mencapai 30 persen.
“Saya berharap kegiatan ini mendapat dukungan dan partisipasi warga Pesawaran dalam menjaga kelestarian hutan terutama yang berada dikawasan, yang tentunya agar tingkat kerusakan hutan tidak meluas,” harapnya.
0 komentar:
Posting Komentar