Masyarakat Harus Jaga Kelestarian Hutan
BANDUNG, (Tubas) – Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian hutan. Apalagi saat ini ada sekitar 1.353 desa di Jawa Barat yang berada di sekitar kawasan hutan. Tentunya pengelolaan hutan bersama masyarakat atau PHBM dilakukan melalui wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Melalui PHBM, maka eksistensi masyarakat sebagai bagian utuh dari kawasan hutan tetap terjaga harmonis. Diharapkan, kelestarian hutan akan berdampak pada kemajuan perekonomian desa di sekitar kawasan hutan yang tetap hijau dan masyarakat bisa mengambil manfaatnya secara ekonomi dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian hutan.
Menurut Kepala Unit III Perum Perhutani Jabar-Banten Bambang Setiabudhi, jika sebelum tahun 2001 tingkat keberhasilan tanaman hanya rata-rata 80 persen. Namun dalam kurun waktu 2001-2004 tingkat keberhasilan tanaman yang dikelola masyarakat dalam program PHBM sudah mencapai rata-rata 92 persen dan terus meningkat pada kurun 2005-2009 dengan tingkat keberhasilan mencapai 96 persen.
“Dampak PHBM mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya manfaat ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan panen. Kegiatan PHBM juga memberikan kontribusi pada ketahanan pangan di Jawa Barat,” ungkapnya.
Khusus tanaman kopi, menurut Bambang, sejak digulirkan tahun 2002 hingga kini, Perum Perhutani dan LMDH telah menanam kopi seluas 7.921 hektar lebih. Lahan kopi seluas itu dikelola oleh 225 LMDH dengan melibatkan sekitar 12.109 orang penggarap. Rata-rata panen kopi mencapai 0,5 kilogram per pohon.
Di Kabupaten Garut sendiri, terdapat lahan kopi seluas 2.143 hektar yang dikelola oleh 53 LMDH dengan tenaga kerja penggarap mencapai 3.050 orang. Dari luasan tanaman kopi tersebut yang sudah panen mencapai 1.369 hektar dengan tingkat produksi 0,30 kilogram per pohon.
Melalui PHBM, maka eksistensi masyarakat sebagai bagian utuh dari kawasan hutan tetap terjaga harmonis. Diharapkan, kelestarian hutan akan berdampak pada kemajuan perekonomian desa di sekitar kawasan hutan yang tetap hijau dan masyarakat bisa mengambil manfaatnya secara ekonomi dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian hutan.
Menurut Kepala Unit III Perum Perhutani Jabar-Banten Bambang Setiabudhi, jika sebelum tahun 2001 tingkat keberhasilan tanaman hanya rata-rata 80 persen. Namun dalam kurun waktu 2001-2004 tingkat keberhasilan tanaman yang dikelola masyarakat dalam program PHBM sudah mencapai rata-rata 92 persen dan terus meningkat pada kurun 2005-2009 dengan tingkat keberhasilan mencapai 96 persen.
“Dampak PHBM mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya manfaat ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan panen. Kegiatan PHBM juga memberikan kontribusi pada ketahanan pangan di Jawa Barat,” ungkapnya.
Khusus tanaman kopi, menurut Bambang, sejak digulirkan tahun 2002 hingga kini, Perum Perhutani dan LMDH telah menanam kopi seluas 7.921 hektar lebih. Lahan kopi seluas itu dikelola oleh 225 LMDH dengan melibatkan sekitar 12.109 orang penggarap. Rata-rata panen kopi mencapai 0,5 kilogram per pohon.
Di Kabupaten Garut sendiri, terdapat lahan kopi seluas 2.143 hektar yang dikelola oleh 53 LMDH dengan tenaga kerja penggarap mencapai 3.050 orang. Dari luasan tanaman kopi tersebut yang sudah panen mencapai 1.369 hektar dengan tingkat produksi 0,30 kilogram per pohon.
0 komentar:
Posting Komentar